Sunday, February 24, 2013

Weekend Getaway Sawarna


Weekend Getaway Sawarna
Awal Februari lalu, tepatnya tanggal 8 Februari, saya dan Treidy berangkat ke Sawarna. Pada waktu itu, kami berkeinginan untuk berlibur sejenak menghabiskan akhir pekan di luar Jakarta. Kami memikirkan tempat yang kiranya tidak terlalu jauh dari Jakarta, namun dapat memuaskan hasrat kami untuk berlibur selama akhir pekan. Akhirnya, Treidy memutuskan untuk pergi ke Pantai Sawarna. Saya setuju saja, karena saya belum pernah kesana dan sepertinya pantai di Sawarna patut dikunjungi.
Pantai Sawarna ini terletak di Propinsi Banten, tepatnya di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Total jarak dari kota Jakarta sekitar 230 kilometer dengan waktu tempuh selama 6 hingga 7 jam perjalanan melalui perjalanan darat.
Pantai Sawarna
Ada beberapa rute alternatif untuk menuju Desa Sawarna, diantaranya adalah Jalur Jakarta-Serang, Jakarta-Rangkas atau Jakarta-Pelabuhan Ratu (Via Bogor dan Sukabumi). Kami memutuskan untuk pergi melalui jalur Jakarta-Rangkas, karena kami tidak menggunakan jasa travel agent melainkan merencanakan sendiri, boleh dibilang sih backpacking :)) 
Treidy dan Kereta Rangkas Jaya
Saya dan Treidy bertemu di St. Tanah Abang, karena kami akan menggunakan kereta Rangkas Jaya menuju Rangkas Bitung. Kereta ini berangkat lumayan pagi, pukul 07.50 pagi. Ada pilihan lain, yaitu kereta Kalimaya Ekspress yang berangkat pukul 09.30 pagi. Nanti kalian bisa memilih, kereta mana yang terbaik buat perjalanan kalian. Nah, pada waktu keberangkatan kami yakni tanggal 8 Februari 2013, kami benar-benar di kejar waktu. Karena rumah saya di daerah Barat, dan rumah Treidy di Timur sehingga membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk dapat sampai di St. Tanah Abang. Beruntung pada hari itu ada demo di St. Serpong, sehingga perjalanan ditunda menjadi pukul 08.30 pagi. Kereta Rangkas Jaya ini memerlukan waktu sekitar 1 jam 10 menit untuk tiba di Rangkas Bitung, karena kereta ini hanya berhenti di St. Serpong, St. Tigaraksa dan St. Rangkas Bitung.
Suasana di dalam ELF Mandala-Cikotok
Setibanya di St. Rangkas Bitung, kami keluar dari stasiun dan mencari angkot yang akan membawa kami ke terminal Mandala. Angkot ini berwarna merah, dengan kode jurusan Kota-Mandala. Pilihlah angkot yang penuh, karena yang penuh yang langsung jalan :)) Hanya memerlukan waktu sekitar 10-15 menit ke terminal Mandala. Perjalanan tidak berhenti sampai disitu, kami meneruskan perjalanan selama 4 jam dengan menumpang ELF jurusan Mandala-Cikotok untuk menuju Kecamatan Bayah. Perjalanan 4 jam ini akan sangat terasa, karena tidak ada halangan selama perjalanan kecuali jalanan rusak di sepanjang jalan Cileles-Malingping-Lebak. Nah, jangan ragu untuk bertanya jika merasa bingung di perjalanan. Kami waktu itu sempat bingung karena perjalanan 4 jam yang benar-benar terasa sekali, kami menanyakan kepada supir ELF dimana kami harus turun untuk menuju Desa Sawarna. Setelah kurang lebih 4 jam, ELF akan sampai di pertigaan Kecamatan Bayah. Disitu mirip seperti terminal kecil, ada beberapa warung-warung makanan dan tukang ojek.
Istirahat Sejenak di Warung Bakso Terminal Bayah
Nah, tukang ojek inilah yang nantinya akan membawa kami ke perjalanan selanjutnya. Yaitu ke Desa Sawarna. Dan saat itu, sudah menunjukkan pukul 14.30. Saya dan Treidy menyempatkan untuk makan bakso di depan terminal, because Treidy was craving for Coke pake es batu :))
Dan selama 30 menit menumpang ojek, kami disuguhkan perjalanan yang belum pernah kami temui sebelumnya saat menumpang ojek di Jakarta. Saya dan Treidy memasuki semacam hutan rimba yang saya yakin masih ada singa atau macannya hihihi selain itu di sebelah kanan akan dijumpai bentangan pantai Samudera Hindia. Well.. Finally, the scents of the beach. 
Hutan di Sepanjang Jalan Menuju Desa Sawarna
Pantai di Sepanjang Jalan Menuju Desa Sawarna
Setibanya di Desa Sawarna, Saya dan Treidy diantarkan langsung oleh ojek kami tepat di depan penginapan kami yakni Java Beach Sawarna. Memiliki lokasi yang sangat strategis karena dekat dengan sawah dan juga dekat dengan kawasan pantai. Selain itu, pelayanan Java Beach Sawarna yang membetahkan. Bapak dan Ibu penjaga penginapan yang ramah, sangat membantu kami selama di penginapan.
Cottage Java Beach Sawarna
Jika dideskripsikan, Desa Sawarna merupakan desa wisata yang kini telah dibantu pemerintah untuk pengelolaannya. Desa Sawarna memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Dan Pantai Sawarna ini dikelilingi oleh persawahan dan perbukitan dengan pepohonan hijau yang lebat. Dan menurut blog lain yang sempat saya baca, Desa Sawarna memiliki beberapa objek yang dapat dikunjungi. Namun, pada kesempatan saya dan Treidy,  kami hanya mengunjungi 3 diantaranya yaitu Pantai Pasir Putih Ciantir, Pantai Tanjung Layar, dan Bukit Legon Pari.
Pantai Pasir Putih Ciantir




Pantai Tanjung Layar
Ombak di Pantai Tanjung Layar
Sesuai dengan namanya, seharusnya Pantai Pasir Putih Ciantir memiliki pantai dengan pasir putih yang bersih, namun ketika saya dan Treidy pergi ke Pantai Pasir Putih Ciantir, pasirnya berwarna kecokelatan. Mungkin karena malam sebelumnya habis hujan. Pantai Pasir Putih Ciantir ini memiliki garis pantai yang sangat luas, dengan deburan ombak yang sangat besar sehingga banyak para surfer yang berselancar di Pantai Sawarna ini ketika pagi tiba. Berbeda dengan Pantai Pasir Putih Ciantir, Pantai Tanjung Layar ini hanya Pantai dengan 2 buah batu kembar yang sangat besar. Dilindungi dari karang-karang supaya batu ini tidak habis terkikis oleh air. Tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Pantai Tanjung Layar ini, hanya memandangi batu kembar dan deburan ombak yang besar sambil berfoto-foto. Saya sempat mengambil foto-foto ombak yang besar.




Bukit Legon Pari
Hari pertama kami berencana untuk melihat sunset di pantai terdekat, yakni Pantai Pasir Putih Ciantir. Namun, kami ketiduran karena ketika sampai kami memutuskan untuk tidur siang yang kesorean karena kelelahan. Tidak disangka, ketika waktu hampir pukul 18.00, matahari senja menghampiri pintu kamar kami yang terletak di lantai 2 penginapan Java Beach Sawarna :))

Matahari di Depan Pintu

Senja di Balik Pantai Pasir Putih Ciantir
Villa Angsana dan Persawahan
Tidak usah khawatir soal makan, karena biaya penginapan sudah termasuk dengan makan 3 kali sehari. Tapi kalau kalian pergi dengan budget minim, tentunya ongkos dapat dipangkas dengan hanya menyewa penginapannya saja. Tapi, saya sangat tidak menyarankan karena sedikitnya tempat makan seperti warung-warung makan di Desa Sawarna. Menu yang ditawarkan oleh penginapan pun cukup enak, seperti menu makan pagi berupa nasi goreng, makan siang seperti nasi+sayur asem dan ikan goreng, dan makan malam berupa nasi + sayur tumis dan ayam goreng. Di penginapan juga terdapat dapur bersama yang dapat digunakan oleh seluruh tamu di penginapan. 
Dan untuk ketersediaan kamar, saya rasa masih memungkinkan untuk booking langsung saat di Sawarna jika perginya saat tidak musim ramai. Kalau musim ramai, ya saya nggak tahu :)) Saya sarankan sih booking in advance ya.
Hari berikutnya kami berencana untuk pergi ke Sunrise Spot di Bukit Legon Pari yang berjarak sekitar 2km dari penginapan kami. Namun sayangnya, kami melewatkannya karena bangun kesiangan. Pada waktu kami berangkat kesana, setelah bertanya kepada bapak penjaga Java Beach Sawarna, untuk melihat sunrise atau matahari terbit setidaknya kita berangkat pukul 05.00 pagi. Dan agenda hari ini tidak terputus sampai disitu, setelah sarapan kami berkeliling Pantai Sawarna. Memang tidak banyak yang kami kunjungi pada saat itu, kami ke Pantai Pasir Putih Ciantir, dan Pantai Tanjung Layar yang menjadi highlight of the trip kami pada waktu itu. Beruntung saat itu Pantai Tanjung Layar sedang surut, sehingga kami dapat pergi ke dekat Batu Tanjung Layar dengan mudah dan mengambil beberapa foto ombak yang saat itu menarik untuk diambil gambarnya. Sambil menikmati deburan ombak di balik karang Pantai Tanjung Layar, kami menikmati buah kelapa di warung-warung sekitar pantai.
Pantai Tanjung Layar

Batu Kembar Pantai Tanjung Layar
Rasanya kurang lengkap jika ke pantai tapi tidak melihat sunset, setelah kembali ke penginapan untuk makan siang dan beristirahat, kami bersiap untuk melihat sunset di Pantai Pasir Putih Ciantir. Pada waktu itu, kami berangkat setelah matahari lewat depan pintu penginapan dan kami bergegas ke Pantai Putih Ciantir. Dan menemukan keceriaan di pantai yang tidak kalah menarik dengan keceriaan orang-orang menyambut sunset di pantai Senggigi :))

Keceriaan Pantai Saat Sunset
Hari ketiga, yaitu hari terakhir kami di Desa Sawarna. Saya dan Treidy sekali lagi berencana untuk pergi ke sunrise point untuk melihat matahari terbit. Namun apa daya, kami lagi-lagi bangun kesiangan dan dikejar waktu untuk segera pulang. Akhirnya, kami hanya pergi ke Bukit Legon Pari jam 08.30 pagi. 
Bukit Legon Pari

Kami berencana untuk pulang menggunakan kereta Kalimaya Ekspress terakhir dari Rangkas Bitung pukul 14.20. Itu berarti, paling lambat sekali kami sudah harus meninggalkan penginapan pukul 09.30 pagi. Dan sekembalinya kami dari Bukit Legon Pari dan membereskan barang-barang, saat itu sudah pukul 10.00 pagi. Benar saja, kami tiba di St. Rangkas Bitung pukul 14.30 dan kereta Kalimaya Ekspress telah pergi meninggalkan kami. Tersisa kereta-kereta ekonomi yang penuh sesak dan memakan waktu hampir 2 jam 30 menit untuk sampai St. Tanah Abang karena kereta tersebut berhenti di setiap stasiun. FYI, kereta Kalimaya Ekspress dijadwalkan tiba di St. Tanah Abang pukul 15.55. Sebelum tiba di St. Rangkas Bitung, kami melihat ada bis jurusan Bekasi yang akan melewati tol Kebon Jeruk. Dan kami memutuskan untuk kembali ke terminal Mandala untuk naik bis dan mengambil Jakarta-Serang. Bis tersedia setiap jam sekali, bis kami yaitu Sinar Jaya jurusan Rangkas Bitung-Bekasi. Berangkat pukul 15.30 dan tiba di tol Kebon Jeruk pukul 19.30 karena tersendat di beberapa tempat menuju tol Balaraja.

Well.. travel is about the journey, not the destination :)
Breakdown biaya:
Kereta Rangkas Jaya: Rp. 4.000
Kereta Kalimaya Ekspress: Rp. 20.000 (Promo sampai 31 Maret 2013) Normal: Rp. 30.000
Angkot Kota-Mandala: Rp. 3.000
ELF Mandala-Bayah: Rp. 30.000
Ojek Bayah-Sawarna: Rp. 25.000
Bis Sinar Jaya Rangkas Bitung-Kebon Jeruk: Rp. 15.000
Penginapan Java Beach Sawarna: Rp. 150.000/orang/malam (Makan 3 x) Rp. 100.000/orang/malam (Hanya kamar) Cp: Ibu Farha (087875293598)
Cottage Java Beach Sawarna

Penginapan Villa Angsana: Rp. 150.000/orang/malam (Makan 3 x) Rp. 100.000/orang/malam (Hanya kamar) Cp: Ibu Niken (081906368816)
Villa Angsana di Tengah Sawah
Penginapan Villa Batara: Rp. 120.000/orang/malam (Makan 3 x) Rp. 60.000/orang/malam (Hanya kamar)
Villa Batara
Penginapan Saung Chlara: Rp. 150.000/orang/malam (Makan 3 x) Rp. 100.000/orang/malam (Hanya kamar) Cp: Ibu Nenda ‎(087772095744)
Saung Chlara Sebelah Kanan, Villa Angsana Sebelah Kiri
 
Perjalanan menggunakan mobil pribadi:
  1. Masuk Tol Jakarta - Merak dan keluar di Serang Timur
  2. Dari Pintu Tol Serang Timur menuju ke arah terminal Pakupatan.
  3. Dari terminal lurus sampai ketemu lampu merah pertama dekat dengan Pom Bensin Pertamina belok kiri menuju Palima, atau perlimaan Serang Banten dari Palima itu ambil yang ke arah Baros dan Pandeglang.
  4. Dari Baros mendekati masuk kota Pandeglang nanti akan ada  dua pilihan, melalui alun-alun Pandeglang atau ke pinggir. Dari Pandeglang kota atau pinggir pandeglang bisa menuju Saketi. Jalan dari Pandeglang menuju Saketi ini dibeberapa titik ada betonisasi jalan.
  5. Jika sudah sampai di Saketi, nanti ambil arah yang ke Malingping. Jalan Saketi-Malingping ini jalannya rusak dan jika perjalanan malam hari harus hati-hati karena minim penerangan jalan, jadi bersiaplah untuk menikmati perjalanannya.
  6. Setelah sampai di Malingping, kita bisa menuju ke Bayah. Jalan sepanjang jalan Malingping-Bayah ini terdapat banyak pantai-pantai yang menarik diataranya Pantai Bagedur, Pantai Cihara, Pantai Cibobos dan lainnya
  7. Di Pertigaan Bayah-Sawarna, belok ke kanan. Ikutin jalan saja, nanti setelah 30 menit sampai deh di Sawarna.
  8. Kalau mau pulang jangan malem-malem ya, katanya Jalur Serang ini kalau malam menyeramkan
  9. Selalu jaga keselamatan dan keamanan diri saat bepergian
  10. Dan selamat berlibur :)