Pergi dari masa lalu itu sulit, bahkan kamu harus berani membunuh sejuta pelajaran serta jalan yang telah kamu lewati. Setelah itu, belum tentu bisa dapat masa depan yang baik.
Pernah terpikirkan olehmu bagaimana cara memusnahkan kenangan yang saat itu adalah asa dan harapanmu, dahulu? Aku sempat, saat ini.
Mungkin ini tidak adil, tapi …
Asa dan harapanku yang aku dambakan, berhasil membunuh keadaanku masa itu. Aku terbuai. Bahkan oleh sakit yang menjatuhkanku dari puncak harapanku yang paling tinggi sekalipun, yang gagal aku raih.
Baru. Sepertinya, aku harus membeli buku harian baru. Garis hitam putih, kosong.
Ah, tapi nanti pasti akan kugoreskan beberapa deret kata serta baris kalimat asa dan harapan yang baru tanpa adanya jaminan reinkarnasi masa yang baik.
Hentikan!
Jakarta, 6 April 2011